Kujual Diriku Untukmu, Tuan Tang

Ke Kamar Tidur? (1) 



Ke Kamar Tidur? (1) 

0Setelah itu, Pei Qiqi selalu bersikap sangat baik ketika waktunya tidur. Dia menarik selimut untuk menutupi tubuhnya dan meredupkan lampu hingga menjadi paling gelap.     
0

Karena dia tahu, kalau dia tidak mematikan lampu, Zhou Meilin akan masuk ke kamarnya untuk mematikan lampu.     

Dia berusaha keras membuat dirinya terlihat sangat menggemaskan dalam tidur nyenyaknya. Dia merasa memiliki paras yang lebih cantik dan imut dibandingkan dengan Pei Huan… Tapi, meski dia sudah melakukan semua itu, Bibi hanya mematikan lampu dan tidak memberinya kecupan selamat malam.     

Kadang-kadang Zhou Meilin berdiri di samping tempat tidur dan menatap Pei Qiqi sebentar, lalu bergumam pada dirinya sendiri, "Kamu memiliki wajah yang sama persis dengan jalang murahan itu!"      

Saat Pei Qiqi pertama kali mendengar kata-kata itu, dia masih belum tahu apa yang dimaksud jalang murahan, namun pada akhirnya dia tahu artinya.     

Semakin lama, Pei Qiqi hanya memasang raut muka yang dingin. Dia juga semakin jarang tersenyum. Terlebih lagi, dia tidak lagi membiarkan Zhou Meilin mematikan lampu kamarnya saat dia sedang tidur…     

Karena dia tahu, meskipun dia melakukan semua itu sampai menghabiskan seluruh hidupnya, Zhou Meilin tidak akan pernah memanggilnya 'anakku sayang'.     

Terdengar suara cibiran Pei Huan dari sebelah. "Benarkah?"     

Dia menyipitkan mata pada Pei Qiqi, kemudian tiba-tiba mengatakan kalimat yang jahat. "Pei Qiqi, aku awalnya mengira bahwa kamu memiliki perasaan cinta yang bertahan lama dalam keadaan apapun, namun ternyata hanya sebatas cinta sesaat saja."     

Pei Qiqi mengabaikannya. Pei Huan mendekat pada Pei Qiqi, dan suaranya juga terdengar lebih rendah. "Apa kamu berani bilang kalau kamu tidak jatuh cinta pada Tang Yu?"     

"Itu tidak ada hubungannya denganmu!" Pei Qiqi langsung berjalan keluar.     

Pei Huan bilang bahwa Pei Qiqi jatuh cinta pada Tang Yu... Tapi, Pei Qiqi sendiri tidak mengetahuinya!     

Setelah Pei Qiqi menunggu di luar sebentar, mobil Tang Yu perlahan melaju menghampirinya, kemudian jendela bagian pintu kemudi diturunkan. Tang Yu langsung berkata dengan singkat, "Masuk ke mobil."     

Pei Qiqi duduk di dalam mobil dan tidak mengatakan apa-apa untuk waktu yang lama.     

Tang Yu bertanya sambil fokus mengemudi. "Ada apa?"     

Pei Qiqi menoleh menatap Tang Yu. Dia ragu-ragu sesaat, apakah dia harus menceritakannya pada Tang Yu atau tidak. Namun, akhirnya dia mengatakannya. "Zhou Meilin memberitahuku mengenai masalah antara Pei Huan dan Lin Jinrong."     

Begitu Pei Qiqi selesai bicara, mobil sport dengan performa bagus yang dia tumpangi melaju di tengah jalan raya. Tang Yu mendengus pelan. "Apakah kamu ingin aku yang mengurusnya?"     

Tang Yu memiliki IQ yang benar-benar…     

"Tidak! Aku tidak setuju!" Pei Qiqi menghela napas. "Mana boleh begitu!"     

Setelah beberapa saat, Tang Yu tiba-tiba berkata, "Qiqi, aku harap hubunganku denganmu bisa lebih baik dibandingkan hubungan mereka."     

Sangat jelas kalau ada makna yang begitu mendalam di balik kata-kata Tang Yu ini. Pei Qiqi memikirkannya sebentar, dan dia langsung mengerti maksud ucapan Tang Yu.     

Namun, dia tidak mengatakan apa-apa lagi daripada malah jatuh ke dalam perangkap Tang Yu lagi.     

Tang Yu menoleh untuk melihat Pei Qiqi. Gadis itu sudah melepas mantelnya di dalam mobil. Kini, yang dikenakannya adalah seragam kebesaran Universitas B.     

Ini adalah pertama kalinya Tang Yu melihat Pei Qiqi mengenakan seragam sekolah.     

Pei Qiqi tampak sangat cantik dengan penampilannya yang begitu alami dan polos, terutama gaya rambutnya. Hari ini, rambutnya diikat setengah, sedangkan setengah yang lain dibiarkan terurai, memperlihatkan bagian depan lehernya yang putih dan panjang seperti larva kumbang tanduk panjang.     

Tang Yu mengakui bahwa pikirannya berkeliaran ke mana-mana dan tak terkendali karena penampilan Pei Qiqi itu. Dia juga tidak mengemudikan mobil dengan benar. Tanpa sadar, dia terus memandangi Pei Qiqi dari waktu ke waktu.     

Sementara itu, Pei Qiqi saat ini sedang sibuk dengan pikirannya sendiri. Dia melamun sambil menggigit jari kelingkingnya dan menyandarkan kepalanya di sandaran kursi mobil.     

Mobil berhenti di area parkir, dan Tang Yu berujar dengan suara serak, "Turun."     

Baru saat itulah Pei Qiqi menyadari bahwa mereka sudah tiba di apartemen di Xiacheng. Tuan Tang berusaha keras untuk mengendalikan diri agar tidak menyalurkan hasratnya yang sudah memuncak kepada Pei Qiqi di dalam mobil. Dia membuka pintu mobil dan turun bersama Pei Qiqi.     

Tang Yu menggenggam tangan Pei Qiqi dengan satu tangan dan membawa tas kerja di tangan lainnya. Saat berada di dalam lift, dia masih menahan diri dan tidak mencium Pei Qiqi.     

Begitu sampai di dalam apartemen, Tang Yu meletakkan barang bawaannya ke samping secara asal, lalu menekan tubuh Pei Qiqi ke pintu dan menciumnya.     

Tubuh Tang Yu menempel sangat intim pada Pei Qiqi, hingga membuat Pei Qiqi bisa merasakan desakan laki-laki itu.     

Telapak tangan Tang Yu yang besar memegangi wajah mungil Pei Qiqi. Dia menciumnya dengan lembut, tapi gerakan tangannya tidak terlalu lembut, bahkan bisa dibilang begitu kasar.     

Pei Qiqi tidak bisa melepaskan diri. Dia hanya bisa menengadahkan kepalanya dan mencoba mengingatkan Tang Yu dengan susah payah. "Kita belum makan!"     

Bibir Tang Yu berpindah menempel di leher Pei Qiqi, lalu memberinya gigitan kecil dan tertawa rendah. "Aku sekarang sedang memakanmu!" Pei Qiqi kini teringat saat terakhir kali Tang Yu juga menginginkannya di belakang panel pintu. Seluruh tubuhnya seketika gemetar.     

Tangan kecil Pei Qiqi cepat-cepat memeluk leher Tang Yu. "Pergi ke kamar tidur."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.